Perjalanan dari Hati ke Hati
Dengan perasaan agak
gugup saya mengendarai kendaraan roda dua saya menuju sekolah yang dulu
mengajarkan saya akan impian dan cita-cita, sehingga saya bisa berada di posisi
ini yaitu SMAN 9 Bungo. Saya yakin perjalanan berbagi dan berkolaborasi dengan
SMAN 9 Bungo akan menjadi pengalaman yang tak bisa saya gambarkan, karena saya
akan berbagi dan berkolaborasi dengan guru-guru saya sewaktu menempuh pendidikan
di Sekolah Menengah Atas.
Sehari sebelumnya saya
sudah bertemu dengan Kepala SMAN 9 Bungo yaitu Bapak Lugimin, S.Pd yang baru
beberapa bulan ini menjabat di SMAN 9 Bungo. Dalam pikiran, saya merasa akan
sangat canggung ketika harus menjelaskan tujuan dan maksud dari kegiatan yang akan
saya laksanakan di sekolahnya, namun semua pikiran dan kebimbangan saya
berbanding terbalik dengan kenyataannya. Beliau menyambut niat dan rencana saya
tersebut dengan hati terbuka. Pak Lugimin juga mendukung penuh atas kegiatan
tersebut sehingga kami pun menjadwalkan kegiatan pada hari Selasa, 25 Oktober
2022 pukul 10.00 – 11.30 wib.
Sesampainya di SMAN 9
Bungo, saya langsung disambut hangat oleh Pak Lugimin, kami saling bertukar
kabar. Setelah itu salah satu guru yang bernama Bapak Agus menanyakan apa saja
yang saya butuhkan untuk presentasi, lalu saya menyebutkan bahwa yang saya
butuhkan adalah infocus dan sound system. Setelah mempersiapkan
persiapan yang saya butuhkan Pak Agus langsung meminta saya masuk keruangan
guru untuk menunggu para guru masuk ke kantor setelah istirahat.
Sambil menunggu para
guru selesai mengajar, beberapa siswi masuk keruangan guru beberapa diantaranya
adalah siswi yang pernah saya ajarkan sewaktu SMP dan mereka pun saya ajak
berfoto bersama X Banner yang saya siapkan untuk menambah dokumentasi saya. Tak
berapa lama para guru sudah mulai berdatangan, sehingga Pak Lugimin memberitahu
saya bahwa akan segera memulai kegiatan karena setelah ini mereka akan
melakukan rapat bersama pengawas sekolah. Saya pun mengiyakan dan Pak Lugimin
mulai membuka kegiatan dengan mukadimah dan memberikan paparan materi mengenai
Pembatik (Pembelajaran Berbasis TIK) kepada para guru.
Perjalanan dimulai Dari Pengenalan Platform Merdeka Mengajar dan Rumah Belajar
Setelah pembukaan saya
dipersilahkan untuk memberikan presentasi, maka saya memulai presentasi dengan
pengenalan Platform Merdeka Mengajar. Saya menyampaikan bahwa kebanyakan
guru-guru merasa takut untuk mencoba atau sudah merasa pesimis duluan ketika
mendengar kata TIK, bahwa pembelajaran dengan TIK akan menjadi rumit. Melalui
PMM para guru bisa dengan mudah memahami Kurikulum Merdeka, bisa mendapatkan
perangkat ajar, bisa mengikuti pelatihan secara mandiri, bisa memilih komunitas
untuk saling berbagi dan belajar serta dapat memberikan assessmen kepada
peserta didik hanya dalam genggaman.
Saya memulai Inovasi Pembelajaran melalui Perangkat Ajar di PMM, menemukan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan
peserta didik saya, selain itu saya juga mengamati, meniru dan memodifikasi bahan
ajar tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan peserta didik saya. Setelah
mendapatkan bahan ajar, saya mencari media pembelajaran melalui Platform Rumah
Belajar yang merupakan platform yang menyediakan berbagai media pembelajaran
yang menarik dan asyik untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas. Saya juga menjelaskan
empat fitur utama Rumah Belajar yang dapat dimanfaatkan yaitu Kelas Maya,
Sumber Belajar, Bank Soal dan Laboratorium Maya.
Ibarat perang, saya
membutuhkan alat yang efisien dan sesuai dengan saya dan juga sasaran saya
sehingga PMM dan Rumah Belajar menjadi alat perang yang efisien yang dapat saya
gunakan untuk memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan zamannya
peserta didik.
Perjalanan Inovasi Pembelajaran
Setelah pengenalan PMM
dan Rumah Belajar saya menunjukkan video pembelajaran yang pernah saya buat
yang terintegrasi dengan Pebelajaran Berbasis TIK, saya menunjukkan proses
peserta didik melakukan kegiatan mencari video pembelajaran dan menonton sambil
mengisi LKPD yang diberikan.
Kegiatan diakhiri
dengan sesi Tanya jawab, beberapa guru menanyakan keterkaitan antara PMM dengan
Rumah Belajar dan ada juga yang menanyakan tentang asesmen yang terdapat dalam
PMM. Saya menyampaikan bahwa PMM dan Rumah Belajar merupakan dua platform yang
saling berkaitan, dan saling melengkapi. Ketika guru ingin mencari perangkat
ajar bisa mengakses PMM dan ketika membutuhkan media pembelajaran dapat
mengakses Rumah belajar baik dengan akun gmail biasa ataupun dengan akun
belajar.id. Untuk pertanyaan tentang asesmen di PMM saya juga menjelaskan bahwa
assessmen tersebut sangat mudah diakses, guru dapat membuat kelas dan memberikan
asesmen secara offline dengan mencetaknya maupun online dengan mengirimkan link
soal kepada peserta didik melalui Whatsapp.
Setelah sesi Tanya jawab
berakhir, kami menutup kegiatan dengan foto bersama kepala sekolah, guru
beserta staff TU SMAN 9 Bungo.
Vlog Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi bersama SMAN 9 Bungo
"Sebuah perubahan dimulai dari diri
untuk memberikan perubahan
dimulai dari hal yang kecil, karena
perubahan besar dimulai dari
perubahan kecil yang konsisten dan
dilakukan terus-menerus."
Posting Komentar
Posting Komentar