Sebagai seorang pendidik, seberapa penting sih untuk mengembangkan diri? Kenapa harus mengembangkan diri? Bagaimana dan melalui platform apa pendidik dapat memulai untuk mengembangkan diri?
Pernah tidak Sobat Oz yang berprofesi sebagai pendidik di zaman Pembelajaran Jarak Jauh ini merasa mengajar daring hanya seperti mengulang aktivitas yang itu-itu saja? Atau ada pula pendidik merasa bosan, jenuh dan capek dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang seperti tak kunjung usai? Apakah memungkinkan bagi pendidik untuk memberikan Pembelajaran Jarak Jauh yang lebih menarik?
Jawabannya adalah penting bagi seorang pendidik untuk mengembangkan diri loh Sobat Oz, sebagai pendidik kita pasti merasa jenuh, lelah dan capek dengan Pembelajaran Jarak-Jauh yang itu-itu saja, maka mengembangkan diri adalah sebuah hal yang sebaiknya dilakukan demi peserta didik yang kita cintai. Kondisi pandemi ini tak bisa kita hindari seperti men-skip iklan pada layanan youtube, tetapi harusnya bisa memacu motivasi untuk menjadi pendidik yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Lalu bagaimana cara untuk mengembangkan diri di masa pandemi ini? Ya, secara virtual dong, temukan platform yang dapat memenuhi kebutuhan Sobat Oz untuk mengembangkan diri. Nah, kebetulan saya memiliki sebuah rekomendasi platform yang bisa Sobat Oz manfaatkan untuk mengembangkan diri, yaitu Refo Indonesia.
Refo Indonesia terdapat dalam beberapa platform yaitu IG, FB, Youtube dan Website. Sobat Oz bisa dengan mudah mengaksesnya. Refo membuat sebuah program yang bernama #IndonesiaEduWebinar #bersamarefo yaitu serangkaian webinar yang diadakan secara online dan gratis untuk membantu guru, orang tua dan siswa membangun kepercayaan terhadap teknologi dan keahlian memasuki masa depan di era normal baru. Webinar ini di sponsori oleh;
- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
- Google for Education
- Refo Indonesia : Ig @refoindonesia, FB Pendidik Abad 21, Youtube Refo Indonesia, Website Refo Indonesia
- Google Educator Group Indonesia
Dua hari yang lalu, tepatnya Senin, 09 Agustus 2021 Refo Indonesia membuat sebuah webinar mengenai Ruang Virtual Pengembangan Diri Pendidik. Dengan Pemateri Mbak Christina Ester Manthalina Hutabarat, Beliau Seorang Guru IPA SMP Athalia dan Pendiri Ruang Bergerak, dan Mbak Eirene Christa Luturmas, B.Ed, beliau seorang Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sekolah Kasih Yobel Kupang dan Pendiri teachnspire Indonesia, ditambah dengan kak Suparman dari Refo sebagai moderator yang membuat suasana Webinar semakin seru.
Webinar yang dilakukan secara online ini bertujuan untuk mengajak pendidik yang berada di seluruh indonesia untuk tetap produktif meski di tengah Pandemi dengan Pembelajaran Jarak Jauh, dan untuk terus membuka dan mengembangkan diri melaui platform-platform virtual yang direkomendasikan oleh pemateri. Webinar yang berlangsung selama 70 menit 51 detik ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari pendidik di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Selain itu webinar ini hadir sebanyak 2 kali seminggu yaitu pada hari senin dan kamis dengan masing-masing tiga kali tayang dalam sehari. Webinar ini juga dirancang sedemikian rupa agar menarik seperti pemberian materi dengan presentasi, sesi tanya jawab melalui live chat dan peserta dapat membagikan kegiatan tersebut melalui media sosial dan men-tag akun Refo Indonesia.
Pada materi yang pertama, Sobat Oz akan diajak untuk mengubah mindset capek menjadi sebuah motivasi untuk tetap produktif, sedangkan pada materi yang kedua Sobat Oz akan diajak untuk menemukan alasan kenapa sebagai pendidik mengembangkan diri, mengatur prioritas dan melakukan pengembangan diri bersama rekan. Materi dari Mbak Titin dan Eirene akan Kapan Nulis, Oz? rangkum dalam 5 Alasan Penting Mengembangkan Diri Sebagai Pendidik Bersama #RefoIndonesia berikut ini.
5 Alasan Penting Mengembangkan Diri Sebagai Pendidik Bersama #Refoindonesia
1. Mengembangkan diri sama halnya dengan membuka diri untuk mengubah Mindset dan Menjadi Produktif
- Cekatan, beliau tidak dapat memungkiri bahwa di masa pendemi ini kita bisa mengakses informasi dengan cepat hanya bermodalkan android dan rebahan.
- Aktif, ia juga berusaha untuk mencari apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri.
- Peluang, di masa pandemi ini kita bisa menemukan peluang yang sangat banyak.
- Empati, Mbak Titin menekankan bahwa segala sesuatu yang dimulai dari empati jauh lebih powerful, ketika mau melakukan apapun, mau upgrade skill mari dimulai dari kata empati.
- Kreatif, ia juga menyebutkan bahwa kini dituntut untuk lebih kreatif, dulu youtuber merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh anak muda kreatif, namun sekarang banyak pendidik yang memanfaatkan youtube untuk menyampaikan materi serta menggunakan banyak metode untuk mengajar pada peserta didik.
Untuk mengubah capek menjadi motivasi diri Sobat Oz harus siap mengubah pola pikir, dari Fixed Mindset menjadi Growth Mindset. Apa sih bedanya, ketika si Fixed Mindset menemui kegagalan ia akan berhenti. Oke, ini batasku. Tapi ketika si Growth Mindset yang menemukan kegagalan, ia tidak berhenti, ia akan terus berusaha sampai berhasil. Sama kan seperti kondisi pandemi yang kita rasakan sebagai pendidik, Pembelajaran Jarak Jauh harus kita taklukkan dengan cara mengembangkan diri secara virtual.
Setelah mengubah mindset menjadi Growth, langkah selanjutnya untuk mengembangkan diri Sobat Oz harus menjadi pendidik yang produktif, Menurut Mbak Titin ada perbedaan antara produktif dan sibuk, untuk produktif harus mampu mengelola emosi, jika mampu mengelola emosi maka bisa mengelola waktu, keuangan dan banyak hal.
Jika Sobat Oz memperhatikan pada gambar di atas penjelasan Produktif pada awal kalimat jika dibaca secara berurutan ke bawah maka akan terangkai kata M.A.I.N. Mbak Titin menekankan bahwa produktif itu sama dengan main, jadi ketika kita main maka jarang untuk menggerutu dan akan terasa menyenangkan. Usahakan produktif yang kita lakukan adalah sesuatu yang menyenangkan sehingga kita tidak bosan melakukannya. Selain itu Mbak Titin juga menyebutkan bahwa produktif ini tidak hanya dituntut untuk sekedar belajar, tetapi menciptakan sesuatu hal yang baru yang bisa menginspirasi orang lain.
2. Mengembangkan Diri, Bersiap Menjadi Pendidik yang Dibutuhkan untuk Masa Depan
Mbak Eirene sebagai pemateri kedua memberikan perumpamaan bahwa seorang pendidik seperti sebuah bak air di kamar mandi dan peserta didik sebagai gayungnya. Bayangkan jika sebuah bak air tidak pernah dikuras selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, apa yang terjadi? Tentunya air itu akan menjadi sarang jentik nyamuk dan penyakit. Perumpamaan ini cukup menohok ya Sobat Oz, karena jika pendidik tidak meng-upgrade skill atau pengetahuannya mereka akan menjadi pendidik yang akan sangat membosankan dengan metode pembelajaran yang itu-itu saja.
Selain itu Mbak Eirene juga memberikan beberapa gambaran pekerjaan yang akan muncul dalam beberapa tahun kedepan, semua pekerjaan itu sangat erat kaitannya dengan kecakapan abad 21, sementara kita sebagai pendidik masih belum mau mengembangkan diri, mungkinkah kita bisa mengantarkan peserta didik menjadi pribadi mandiri yang cakap dan dapat memenuhi pekerjaan di masa yang akan datang? Maka dari itu mengembangkan diri, berarti kita bersiap menjadi guru yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang.
Mbak Eirene juga menyampaikan bahwa berdasarkan standar ISTE ada 7 kategori pendidik yang dibutuhkan untuk masa depan, yaitu Pendidik harus bisa menjadi analis, pembelajar, pemimpin, kolaborator, fasilitator, designer dan warga. Pendidik tak lagi menjadi sumber ilmu dan pengetahuan, namun ia menjadi fasilitator bagi peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif. Sudahkah kita memiliki standar di atas untuk menjadi pendidik yang dibutuhkan untuk masa depan?
3. Temukan Alasan Kenapa sebagai Pendidik, Penting mengembangkan diri!
Setelah mendapatkan gambaran bahwa sebagai pendidik harus mengembangkan diri agar dapat menjadi pendidik yang dibutuhkan di masa depan, tentunya Sobat Oz harus menemukan alasan yang tepat untuk memulai. Kebanyakan Sobat Oz akan terbentur pada beberapa alasan yang disebutkan oleh Mbak Eirene seperti, mereka mau mengembangkan diri tapi gak punya waktu, setelah capek mengajar inginnya rebahan dan bingung mau mulai dari mana.
Maka dari itu Sobat Oz harus menemukan alasan kenapa mengembangkan diri, mulai dari apa yang kita suka, apa yang kira-kira zaman sekarang butuhkan, apa yang kita pandai atau apa yang bisa mendapatkan penghasilan. Alasan ini akan membantu Sobat Oz untuk menemukan alasan kuat untuk mulai mengembangkan diri.
4. Mengembangkan Diri yang Benar adalah Mampu mengatur Prioritas
Mbak Eirene melanjutkan bahwa setelah menemukan alasan untuk mengembangkan diri, Sobat Oz harus mengatur prioritas. Tidak semua webinar yang ada dapat kita ikuti, harus diatur mana prioritasnya dan di atur dari segi impact dan effort yang diperlukan untuk suatu webinar. Mbak Eirene memberikan contoh berdasarkan gambar di atas dampak yang akan diperoleh tinggi dengan usaha yang rendah, nah ini bisa Sobat Oz masukkan dalam priorits utama, lalu jika dampak tinggi sementara usaha yang diperlukan juga tinggi masukkan dalam proritas mungkin tetapi jika dampak rendah dan usaha rendah masukkan dalam prioritas terakhir. Maksudnya apa sih dampak dan usaha ini? Ada sebuah webinar yang mana dampak setelah mengikuti webinar itu sangat bagus, tetapi usaha untuk mengikuti webinar juga tinggi jadi harus standbye selama 5 jam, dan itu pun kurang maksimal, maka ada baiknya mencari webinar yang dampaknya bagus dengan usaha mengikutinya juga rendah, seperti mengikuti webinar di youtube Refo Indonesia, hanya 1 jam dan dampaknya sangat bagus untuk kita ke depannya.
5. Bersama Partner lebih baik
Mbak Eirene juga mengingatkan bahwa untuk mengembangkan diri, bersama partner lebih baik. Selain bisa menambah semangat, juga pekerjaan yang sulit bisa menjadi ringan. Partner merupakan support system yang baik untuk mengembangkan diri. Berbagi bersama rekan kerja akan membantu kita lebih baik lagi dalam mengembangkan diri.
Pada sesi terakhir Mbak Titin dan Eirene memberikan beberapa platform yang mereka gunakan untuk mengembangkan diri, Sobat Oz juga bisa menggunakannya seperti ;
- Zenius
- Pengajar Belajar.id
- Guru Kreator
- Teachnspire
- Ruang Bergerak
- Refo Indonesia
- Common Sense Education
- Global Teaching Insights
Posting Komentar
Posting Komentar